Puluhan Wanita Di Telen Mendapatkan Pemeriksaan IVA Test Gratis

Suasana pemeriksaan IVA Test di UPT Puskesmas Telen


Seputar Kutim-Dalam upaya mencegah Kanker Serviks di Kutai Timur (Kutim), Dinas Kesehatan Kutim bekerjasama dengan Puskesmas Telen, IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) ranting Telen, Pemerintah Kecamatan Telen dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Telen kembali laksanakan kegiatan deteksi Kanker Serviks dengan metode IVA Tes,  Sabtu (3/11/2018).

Kanker serviks merupakan kanker mulut rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Sekitar 26.169 perempuan di Indonesia yang terkena kanker serviks. Untuk diketahui, kanker ini merupakan penyebab kematian perempuan No.1 di Indonesia.

Sampai saat ini, metode yang sering digunakan untuk mendeteksi terjadinya kanker serviks yakni dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau yang lebih dikenal dengan IVA, merupakan metode yang dapat digunakan juga untuk deteksi dini kanker serviks. Metode ini memeriksa serviks dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang).

Kali ini bakti sosial deteksi dini Kanker Serviks dengan metode IVA Tes dilaksanakan di UPT Puskesmas Telen, Kecamatan Telen, dengan target 100 pemerikasan IVA Test  geratis untuk masyarakat sekitar Kecamatan Telen.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini gejala kanker serviks melalui pemeriksaan IVA Test dan diikuti oleh 63 peserta wanita dengan kriteria telah menikah dan pada masa usia subur jelas Kepala UPT Puskesmas Telen Kiswanto, SKM., M.AP.dalam sambutannya.

“Kesuksesan acara ini tidak luput dari dukungan beberapa pihak terkait diantaranya Camat Telen Drs. H. Edi Sofiansyah, M.M.   dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Telen Ibu Hj. Ida Nursanti, A.Md. serta peran aktif dari IBI ranting Telen, yang pada saat ini juga sedang merayakan hari jadi yang ke 3 tahun, serta dukungan dari  PT. SAP (Astra Group), dan beberapa pihak yang telah meluangkan tenaga maupun materi dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

“diharapkan dengan adanya kegiatan ini, penyakit kanker serviks dapat dideteksi secara dini sehingga penyebarannya dapat segera diatasi,” harapnya

Lebihlanjut Kiswanto menghimbau khususnya kepada para wanita yang telah menikah dan masih dalam masa usia subur untuk rutin mengecek kesehatannya karena bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati, sehingga bisa terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, yaitu masyarakat yang mempunyai   kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri dan keluarganya.


Untuk diketahui Berdasarkan data Undip Career Center (UCC), setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker. Setengahnya meninggal dunia. Jika tidak cepat dilakukan tindakan pengendalian, maka tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang kena kanker dan 17 juta di antaranya akan meninggal karena kanker. Kejadian ini akan lebih cepat di negara miskin dan berkembang.

Adapun faktor yang meningkatkan resiko terkena kanker seperti kebiasaan merokok, terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, dan kemudian kurangnya aktifitas fisik dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Namun,  kanker dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor resiko kanker. (*/nobi)

Share on Google Plus

About ApaAdanya

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.