Ilustrasi Chrysocolla In Chalcedony |
Seputar Kutim- Bacan Doko dengan nama latin Chrysocolla In
Chalcedony merupakan salah satu batu khas Indonesia yang paling di buru oleh para
Gameston atau kolektor batu akik, belum lengkap rasanya jika belum memiliki
batu yang satu ini.
Dengan kualitas yang bagus (super) Saat ini keberadaannya
sudah sangat sulit di jumpai, di pasaran jikapun ada harganya pasti sangat
mahal.
Chrysocolla berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua
kata yaitu Chryso (emas) dan Colla (lem). Dinamakan Chrysocolla karena dulunya
mineral ini banyak digunakan oleh tukang emas untuk bahan soldier/patri. Di Roma perekat yang terbuat dari Chrysocolla
disebut senterna yang digunakan untuk mengelas/menyambung/menempelkan keeping-keping
emas. Istilah penyebutan Chrysocolla
pertama digunakan oleh seorang filsuf sekaligus ahli botani Yunani yang bernama
Theophratus tahun 315 sebelum masehi.
Di zaman mesir kuno, Chrysocolla disebut sebagai “wise stone”
atau “batu bijak” dan disebutkan sering dipakai Cleopatra sebagai perhiasan.
Meskipun Chrysocolla Chalcedony hanya memiliki tingkat kekerasan rendah namun Chrysocolla
Chalcedony merupakan salah satu jenis mineral yang sangat terkenal dalam dunia
batu permata.
Chrysocolla adalah mineral
phyllosilicate tembaga terhidrasi dengan rumus: Cu2 − xAlx (H2 − x Si 2 O 5)
(OH) 4 · nH2O (x <1) [1] atau (Cu, Al) 2H2Si2O5 (OH) 4 · nH2O. [3] Struktur mineral telah dipertanyakan, karena studi spektrografi
menyarankan bahan yang diidentifikasi sebagai chrysocolla mungkin merupakan
campuran dari tembaga hidroksida spertiniite dan kalsedon.
Tahukah anda darimana asal usul
istilah “bacan” melekat dan identik dengan Chrysocolla in Chalcedony? Bacan
adalah nama pulau yang terletak di wilayah Maluku. Pulau Bacan di kelilingi
oleh beberapa pulau lainnya. Pada awalnya, masyarakat dari pulau-pulau sekitar
melakukan jual beli batu hijau/biru di pulau Bacan ini, mulai lah dari situ
munculnya istilah batu Bacan yang kemudian baru diketahui bahwa batu hijau/biru
tersebut adalah varian Chrysocolla in Chalcedony.
Uniknya, Chrysocolla in
Chalcedony sendiri bukan berasal dari pulau Bacan, melainkan pulau Kasiruta.
Awal tahun 2000-an, para pelaku batu permata di Indonesia belum sadar akan
potensi batu asal Indonesia ini. Justru mereka disadarkan ketika perlahan-lahan
orang asing, khususnya dari Taiwan dan Korea Selatan mulai datang dan membeli
varian Chrysocolla in Chalcedony ini. (*)
(Dari berbagai sumber)