Salahsatu pabrik singkong di Kecamatan Rantau Pulung |
Seputar Kutim- Kecamatan
Rantau Pulung terus tingkatkan perekonomian masyaraktnya dengan
melaksanakan
beberapa inovasi dan pelatihan-pelatihan. Kita ketahui bahwa kecamatan Rantau
Pulung merupakan
salah satu sentra pertanian terluas yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim),
sektor pertanian
yang paling menonjol diantaranya adalah perkebunan sawit dan singkong gajah.
Saat ditemui
Camat Rantau Pulung, Mulyono menjelaskan
bahwa Kecamatan Rantau Pulung bisa dikatakan sebagai kota satelit yaitu kota
penyangga dari ibu kota Kabupaten karena kebetulan Kecamatan Rantau Pulung
hanya berjarak 40 kilo meter dari Kabupaten sehingga ada beberapa kegiatan
perekonomian yang memang menjadi unggulan dari Kecamatan Rantau Pulung.
Dalam usaha penyelamatan petani singkong siap panen dengan
luas pertanian 348 hektar di Kecamatan
Rantau Pulung. Pemerintah Kecamatan Rantau Pulung terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan
dengan menggandeng pihak swasta atau perusahaan serta melakukan inovasi.
Mulyono mengatakan bahwa terkait dengan singkong gajah di rantau pulung, tahun 2017 pada saat awal saya menjabat di
sana kondisi pabrik sedang stag atau tidak berjalan karena berbagai kendala. untuk
bisa mengaktifkan pabrik tersebut dilakukanlah
berbagai upaya penyelesaian bagaimana agar bisa berjalan kembali.
“Ini dilakukan agar singkong petani yang sudah siap panen
bisa terselesaikan, berbagai upaya sudah kita tempuh termasuk melibatkan
Indofood dan perusahaan daerah (Perusda) bersifat talangan namun tak berjalan
baik karena kondisi di lapangan untuk dapat direalisasikan,” kata Mulyono.
“Dengan berjalannya waktu munculah PT. Borneo, sekitar satu
tahun ini telah membantu permasalahan singkong di Desa Rantau Pulung. Berbagai kendala
juga masih kerap timbul, akan tetapi Alhamdulillah tiga bulan terakhir ini sudah
banyak kemajuan,” jelasnya.
Rantau Pulung saat ini sudah dapat mengirim atau menjual tapioca
basah dan telah melakukan tiga kali pengiriman ke pulau Jawa, setiap pengiriman
sebanyak 25 ton tapioca basah. Ada dua pabrik yang saat ini beroprasi yaitu pabrik
di SP-7 dan SP-8.
Terkait Inovasi pengembangan tanaman singkong, pemerintah
Kecamatan Rantau Pulung memiliki dua target utama yaitu menggalakan kepercayaan masyarakat
terkait penjualan dan yang kedua olahan berbahan baku singkong.
“Saat ini gedung usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K)
yang terletak di samping BPU kecamatan sedang dibangun, dan disitu nanti akan
dijadikan sentra penampungan olahan masyarakat, termasuk semua produk olahan
dari singkong bisa ditampung disana,” jelasnya lagi.
“Terkait olahan singkong beberapa waktu lalu kita bekerjasama
dengan PT. KPC mengirimkan empat pengusaha kecil Rantau Pulung ke Padang
Sumatra Barat untuk belajar olahan singkong, harapan saya berbicara olahan
singkong atau sentra bahan makanan berbahan baku Singkong adanya di Rantau
Pulung ,” harapnya.(rusli nobi)