Ketua TP PKK Kabupaten Kutim Hj Encek UR Firgasih berikan sambutan pada peserta Pelatihan Dasawisma (Foto Nobi) |
SeputarKutim-Dalam upaya meningktakan pelaksanaan Dasa Wisma di setiap
Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Tim Penggerak
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kutim laksanakan pelatihan
Dasawisma, di Gedung Wanita Bukit Pelangi, Senin (14/5).
Dasa Wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10-20 KK (kepala
keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya 10 program PKK.
Dalam arti luas Dasa Wisma merupakan kelompok terkait serta kelembagaan PKK, yang
merupakan ujung tombak terdepan untuk menggerakan semua yang berhubungan dengan
hidup serta kehidupan masyarakat baik spiritual maupun fisik dan material.
Peserta pelatihan diikuti oleh Dasa Wisma Zona 1 (Kecamatan
Sangatta Utara, Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan Bengalon) yang terdiri
dari ketua serta sekertaris TP PKK Kecamatan, Kepala Desa, ketua TP PKK Desa
dan Ketua Kelompok Dasa Wisma.
Ketua TP PKK Kabupaten Kutim Hj. Encek UR Firgasih yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kutim, dalam
sambutannya mengatakan bahwa TP PKK
mempunyai program prioritas atau unggulan yaitu mengembangkan Dasa Wisma dalam
upaya ikut menyukseskan program Pemerintah Kabupaten Kutim yaitu gerakan
pembangunan desa mandiri dan terpadu (Gerbang Desa Madu).
“Dasa Wisma merupakan kelompok terkecil dalam kelembagaan PKK
yang merupakan ujung tombak terdepan
yang diharapkan dapat mengerakkan semua yang berhubungan langsung dengan hidup
dan kehidupan masyarakat baik spiritual maupun fisik dan material,” jelas Firga
sapaan akrab Ketua TP PKK Kutim.
“Dan Dasa Wisma dapat juga diartikan sebagai akar rumput dari
segala pembangunan masyarakat menuju masyarakat sehat, sejahtera dan mandiri,”
sebutnya.
Lebihlanjut Firga mengatakan bahwa pelatihan Dasa Wisma ini
merupakan momentum yang sangat penting untuk penguatan Dasa Wisma baik dalam
program kerja maupun kelompok Dasa Wisma yang ada di desa. Sebagai gambaran
bahwa jumlah kepala keluarga se Kabupaten Kutim sekitar 95.860 KK maka
seyogyanya jumlah kelompok yang harus terbentuk sebanyak 4. 793 kelompok, akan tetapi kenyataannya
hingga saat ini baru sekitar 1.600 kelompok atau (33%) kelompok Dasa Wisma.
“Kepada ketua dan sekretaris TP PKK Kecamatan untuk dapat
terus membina kader PKK, kelompok-kelompok Dasa Wisma agar terus berpartisipasi
dalam pembangunan melalui gerakan PKK dan gerakan Dasa wisma dan setiap kepala
keluarga atau rumah untuk menjadi anggota Dasa wisma diwilayahnya masing-masing
agar target pembentukan Dasa Wisma Kutim dapat segera tercapai,” harap Firga.
Senada Sekretaris Daerah Kabupaten Kutim, Irawansyah saat
membuka secara resmi pelatihan Dasa Wisma mengatakan bahwa gerakan ini merupakan
sesuatu yang cukup penting dan sangat besar manfaatnya bagi pemerintah
Kabupaten Kutim.
“Mengapa kegiatan ini cukup penting, karena Dasa Wisma ini
merupakan ujung tombak dari pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kutim, yang
dikatakan ujung tombak itu harus tajam jika tumpul akan percuma, dan untuk
Dasa Wisma di Kutim baru mencapai 1.600 sedangkan Rukun Tetangga (RT) untuk di
Kutim kurang lebih 1.645 artinya minimal
Dasa Wisma sama dengan jumlah RT tersebut dan bahkan setiap RT ada 2 sampai 3
kelompok Dasa Wisma,” kata Irawansyah.
“Karena dalam Dasa wisma itu menyangkut kegiatan-kegiatan
pokok yang harus dikikuti oleh pemerintah yang terutama yang berkenaan dengan
data , tidak mungkin desa bisa mendata semua warganya sampai ke RT-RT
sebaliknya RT-pun terbatas untuk memperoleh data warganya, disinilah peranan
Dasa wisma tersebut,” terang Irawansyah.
Lebihlanjut Irawansyah mengatakan bahwa keberhasilan PKK
adalah berkaitan erat dengan keberhasilan Dasa wisma, PKK Kabupaten maupun
Kecamatan tidak akan mungkin berhasil jika Dasa wismanya tumpul karena disanalah
program-program PKK berjalan.
Untuk diketahui 10 Program Pokok PKK adalah penghayatan
serta pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan serta
tatalaksana rumahtangga, pendidikan serta keterampilan, kesehatan, pengembangan
kebudayaan berkoprasi, kelestarian lingkiungan hidup dan perencanaan sehat. (Rusli Nobi)