Suasana Pelatihan Dasa Wisma di Kecamatan Sangkulirang (foto rusli nobi) |
Seputar Kutim-Tim Penggerak Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)
Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali laksanakan pelatihan Dasa Wisma di zona
Sangkulirang, Sandaran, Karangan, Kaliorang dan Kaubun, di Balai Pertemuan Umum
Kecamatan Sangkulirang, Minggu (21/10).
Sebelumnya TP PKK Kutim telah melaksanakan pelatihan Dasa
Wisma tahap pertama di zona Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan,
Rantau Pulung , Bengalon, tahap dua di zona Wahau, Kongben, Batu Ampar, Telen
dan tahap tiga di zona Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat, Busang.
Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala
keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program.
Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi, adalah beberapa contoh tanggungjawab
ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan ke ketua PKK.. Kegiatannya
diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti
arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan
ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 –
20 kepala keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka
diangkatlah satu orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua.
Ketua TP PKK Kutim Hj. Encek UR Firgasih dalam sambutannya
mengatakan PKK Kabupaten Kutim sangat memprioritaskan penguatan Dasa Wisma
sebagai ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah
karena sebagai mitra.
“Mengapa PKK Kabupaten Kutim sangat memprioritaskan penguatan
dasa wisma, karena dasa wisma ini adalah ujung tombak pemerintahan kabupaten. Apabila dasa wisma
ini berjalan dengan baik maka pemerintahan juga akan berprestasi dengan Gerbang
Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu) untuk pencapaiannya,”
ucap Firga sapaan akrab Ketua TP PKK Kabupaten Kutim.
“Diharapkan untuk semua kepala desa yang hadir mendukung dan
menganggarkan dasa wisma agar anggarannya ada, karena ini program pemerintah
maka wajar dasa wisma di angkat dalam MusrenbangDes dan harus di akomodir
jangan sampai dihilangkan, akantetapi
harus diprioritaskan,” harapnya.
Lebihlanjut Firga mengharapkan agar semua kepala desa dan
kader dasa wisma mengikuti pelatihan dengan baik dan menyrap apa tujuan dasa wisma dan yang di prioritaskan
dasa wisma, sehingga kita dapat mengangkat perekonomian masyarakat
salahsatunya. Sehingga pencapaian yang kita (pemerintah dan PKK) inginkan dapat
berjalan sesuai rencana.
Sementara itu Bupati Kutim Ismunandar mengharapkan
kader-kader dasa wisma nantinya membantu program pemerintah terutama mengatasi
persoalan-persoalan kemiskinan, kesehatan dan pendidikan.
“Jika sudah menjadi kader dasa wisma paling tidak tau
diantara 10 sampai 15 rumah kondisi dari luar lingkungan rumahnya, jika ada
yang sakit segera laporkan dengan kades atau camat sehingga dapat segera dicari
solusinya jika ada persoalan-persoalan, begitu juga dengan pendidikan jika ada
anak-anak yang tidak sekolah apa persoalannya, inilah kader-kader dasa wisma
yang saya harapkan sebagai ujung tombak pembangunan di Kutai Timur” kata Ismu
sapaan akrab bupati Kutim.
“Karena peran dasa wisma sangat penting, jika Ketua TP PKK
Kabupaten yang juga sebagai Bunda PAUD tadi menginginkan untuk di alokasikan
anggaran untuk dasa wisma saya sangat mendukung sekali maka itu saya jaga,
karena di dasa wisma inilah yang lebih tau data kemiskinan yang mana rumah yang
layak huni, yang mana nelayan dan petani yang butuh bantuan ,” tegasnya.
Dalam pelatihan dasa wisma ini juga dilaksanakan program
gerakan minum susu (Gerimis) dengan melaksanakan minum susu bersama oleh
anak-anak PAUD dan pendistribusian bantuan susu dari Dinas Pendidikan
Kutim bekerjasama dengan TP PKK
Kabupaten Kutim, untuk lima kecamatan yakni Sangkulirang, Sandaran, Karangan,
Kaliorang dan Kaubun.