Tarian Khas Daerah Kabupaten Kutim tampil memukau dihadapan tamu undangan (foto nobi) |
SeputarKutim- Berbagai tarian tradisional meriahkan peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang terlaksana di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Selasa (24/4).
Tampak lincah dan luwes para penari menampilkan berbagai
gerakan-gerakan yang mengambarkan sebuah cerita dari sebuah seni tari karya
muda-mudi Kabupaten Kutim.
Beberapa tarian yang ditampilkan diantaranya adalah tari dayak
penyambutan tamu biasanya ditempatkan diacara-acara tertentu seperti pesta
adat, pernikahan dan hari-hari besar sebagai penghormatan kepada tamu yang
datang.
Selanjutnya ada tarian Tep Sibea Ledoh. Tarian ini menceritakan
tentang anak pedalaman suku Bahau Wehea yang ada di Kabupaten kutim, pada zaman
dahulu anak-anak suka sekali bermain anak-anakan atau pada zaman sekarang yang
dikenal dengan nama boneka.
“Pada saat itu anak-anakan dibuat dari sarung sang ibu yang
biasa keseharian digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti pengganti rok atau
tapih, tengkolok (topi atau pelindung kepala), tilasan mandi, sarung tidur. Dan
sarung adalah pakaian yang selalu ada pada keseharian wanita tempo dulu,” Terang Putri salah satu penari.
Selain itu adapula tarian yang menggambarkan kegiatan warga
pedesaan yaitu tari Empeng Padi. Tarian ini menggambarkan kegiatan warga
pedesaan pada bahari kala, setelah melakukan panen padi seraya ucapan rasa
syukur.
“Membuat “Empeng Padi” adalah hal rutinitas yang sering
dilakukan untuk menikmati beras baru dengan cara menutu atau menumbuk padi.
Padi yang masih segar, setelah dijemur dimasukan dalam lesung kemudian ditumbuk
secara berulang-ulang hingga kulit padi terkelupas dan menjadi beras yang
harum,” Ujar salah satu penari lainnya Nurul Kliariah
“Indah negeriku, lestari budayaku,” Tegas para penari.
(nobi)