Wabup Kutim H. Kasmidi Bulang saat membuka workshop integritas (foto Sahid) |
Seputar Kutim-Penindakan terhadap pelaku korupsi sangat penting, namun yang
tidak kalah penting adalah pencegahan. Penekanan itu yang disampaikan Wakil
Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) H. Kasmidi Bulang saat membuka workshop
integritas, di Ruang Akasia, Gedung serba guna, Sangatta. Selasa (24/4).
"Budaya integritas dan anti korupsi harus di tanamkan di tengah para
Aparatur Sipil Negara (ASN)," ujar Kasmidi.
Dia berharap melalui workshop ini bisa menjadi bentuk pemahaman bagi ASN di
Kutim dan dapat menjadi salah satu bentuk pencegahan agar ASN dapat komit dan
menjauh dari tindakan korupsi. Mengingat dari data Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) akibat korupsi di Indonesia negara
dirugikan sekitar 274 triliun.
Pelaku sendiri telah merambah disegala bidang. Diantaranya anggota DPR 124
kasus, di tubuh Kementerian 25 kasus, kepala Daerah 75 kasus, eselon 133 hingga
hakim 14 kasus.
"Budayakan integritas, sehingga ASN komitmen menolak segala jenis
korupsi," harap Kasmidi.
Lebih lanjut Kasmidi pun mengingatkan agar para peserta workshop dapat
mengikuti acara dengan serius. Jika memang pimpinan Instansinya tidak dapat
hadir segera kirim perwakilannya.
"Kirim perwakilan kan ada Kepala Bidang. Kalau tidak ada yang datang
segera laporkan ke saya. Nanti dibuatkan undangan khusus. Ini wajib
dihadiri," tegasnya.
Sebelumnya Kelapa Inpektorat Wilayah Kutim Suko Buono sebagai penyelenggara
melaporkan bahwa acara digelar tiga hari 24 hingga 26 April dengan tujuan
meningkatkan pemahaman ASN, masyarakat terhadap budaya integritas di daerah sehingga
menghindarkan tindak korupsi. Dan sebagai nara sumber dari tim Kolaborasi
Integritas Nasional yakni Ryan H Utama dan Asep Khairul.
"Peserta dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mencapai
50 orang," tuturnya. (Sahid)